CCI Program: Episode 1 -- November 2017

Halo, selamat malam waktu Indonesia Barat.

Isi blog ini akan ditulis dalam bahasa Indonesia yang tidak terlalu baik dan benar mulai saat ini hingga waktu yang belum ditentukan. Akhirnya blog ini kembali diisi setelah sekian lama kosong. Sesuai dengan judul, postingan kali ini akan bercerita seputar pengalaman dan proses mengikuti program beasiswa CCI (Apa itu CCI Program?).

Episode 1 -- November 2017



Perkenalan dengan program ini dimulai dari sebuah posting Facebook yang dibagikan oleh salah satu teman dan beliau nge-tag saya di post tersebut. Setelah mengecek link yang tertera, persyaratan yang diberikan tidak terlalu rumit. Berikut kriterianya:



General Requirements
Applicants should:
  • Be an Indonesian citizen and not permanent resident or citizen of the US, or be currently living in the US
  • Possess leadership qualities and show experience in community service
  • Have preparation in, and a demonstrated commitment to, their chosen field of study
  • Be proficient in English
  • Have an outstanding academic record
  • Not be employees or close family members or dependents of employees of AMINEF, or the US Embassy, or the US Department of State
  • Not be receiving another scholarship at the time of this scholarship application

Specific Requirements
Applicants should:
  • Hold at least a high school diploma
  • Have basic knowledge of English, as testified by a minimum TOEFL ITP score of 450 or IELTS equivalent, and dedication to improving their English proficiency
  • Be currently working in the field in which they are applying or be running a small business with maximum working experience below 5 years.

Salah satu hal paling menarik dari persyaratan ini adalah "Hold at least a high school diploma", membaca point ini menyebabkan efek sumringah karena saya belum mengecap bangku kuliah dan pencarian beasiswa yang dilakukan sebelumnya selalu mentok di "Minimal D3/S1" uhuk atau mentok di batasan umur uhuk.  Setelah melewati euphoria sesaat akhirnya tautan dokumen segera diunduh untuk diisi dan mulai memeriksa apa-apa saja yang perlu dipersiapkan.

Pertama, Test TOEFL. Pada awal bulan November saya mendaftar ke kampus UPI untuk mengikuti test. Karena buta akan jenis-jenis test TOEFL, pada akhirnya jenis test yang diikuti pada saat itu adalah PTESOL sedangkan syarat yang ditentukan oleh program CCI ini adalah ITP TOEFL test. Namun tidak usah khawatir karena AMINEF akan memfasilitasi ITP TOEFL test untuk peserta yang lulus tahap seleksi dokumen. Alhamdulillah test TOEFL berlangsung dengan lancar dan saya mendapatkan skor yang cukup memuaskan.


Skor TOEFL didapat, selanjutnya mulai mengerjakan isian formulir, pengisian bagian data dikerjakan dengan mudah mengalir bagai air sampai pada pengisian Essay. Untuk essay karena tidak bisa diisi begitu saja, langkah pertama yang dilakukan adalah mencatat hal-hal yang dirasa penting untuk diungkapkan pada essay. Setelah semua sari-sari pemikiran diperas dari otak kemudian saya mulai menyusun isian essay dibantu dengan Grammarly (bukan maksud ngendorse) agar sedikit lebih beradab grammar-nya saat dibaca oleh juri. Poin terpenting dari pengisian essay adalah "Show the Real You"slogan tak asing ditelinga??, jujurlah, tunjukkan siapa dirimu. Sangat disarankan untuk menggunakan proof reader sebelum mengirim formulir agar tahu bagian mana yang perlu dikoreksi baik dalam cara penyampaian isi ataupun penulisan essay.

Dokumen selanjutnya yang harus dilengkapi adalah terjemahan Ijazah SMA. Timbul sedikit prahara pada saat pengurusan dokumen ini dikarenakan ketidak tahuan saya bahwa terjemahan harus dibubuhi tanda tangan penerjemah tersumpah (awalnya berniat menerjemahkan ijazah sendiri) dan pada saat itu sudah mepet waktu deadline pengumpulan formulir (H-2), sedikit drama saat pencarian penerjemah yang bisa selesai kilat, mau dikebut dan bisa dikirim untuk sampai satu hari, akhirnya ditemukan jasa penerjemah lewat proses pencarian Google yang berdomisili di Bandung (sebelumnya saya coba kontak beberapa penerjemah yang direkomendasikan oleh teman namun naas, tak ada yang bisa dikebut). Beruntung pada saat itu sedang ada promo terjemahan dokumen untuk beasiswa AMINEF, biaya per satu lembar terjemahan saat itu adalah 100rb/lembar. Sampai beberapa bulan kemudian, berdasarkan pengalaman teman-teman peserta yang lain, ada jasa penerjemah dari Jakarta yang memiliki harga lebih bersaing, namun dengan tuntutan pengerjaan cepat, mahal sedikit diikhlaskan saja yaa.

Setelah semua dokumen yang disyaratkan terkumpul, saya mengantarkannya langsung ke kantor AMINEF di Jakarta pada tanggal 30 November. Penyerahan amplop berisi formulir beserta kelengkapannya diserahkan kepada bapak resepsionis AMINEF dengan bismillah.

Demikianlah Episode 1 CCI Program, sampai bertemu di episode berikutnya.
Untuk Blog yang lebih berfaedah mengenai CCI Program 2018, silakan cek blog berikut ini:
Blog Berfaedah 1
Blog Berfaedah 2

Salam,
Desi

Komentar

  1. Thanks teh udah promokan blog ku sbg kategori blog berfaedah cci 😂 ditunggu episode 2 dst-nya teh.. you're doing a good work!

    BalasHapus
  2. Thanks for commenting def <3 :)))

    BalasHapus
  3. kak mau tanya, poin "bahwa terjemahan harus dibubuhi tanda tangan penerjemah tersumpah" itu maksudnya tanda tangan basah, atau terjemahan yg tanda tangannya sudah di perbanyak/ difotocopy pun diperbolehkan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, maaf baru membalas. Saya tidak tahu apakah tanda tangan yang sudah diperbanyak diperbolehkan, sejauh ini teman2 peserta CCI program termasuk saya sendiri memakai tanda tangan basah.

      Hapus
  4. Halooo.. kak bersediakah jadi proofreader essayku? masih belum PD sih mau kirim berkas. deadline tgl 31 desember 2018 ini. Semoga bisa bergabung di CCIP tahun 2019. AAMiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo,
      Boleh, silakan dikirim ke email rosmawatid55(at)gmail(dot)com.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini